Kisah Inspirasi : Muak Selalu Melihat Suap, Pria Ini Tinggalkan PNS Dengan Gaji 12 Juta per Bulan dan Memilih Jual Gorengan
Muak Selalu Melihat Suap, Pria Ini Tinggalkan PNS Dengan Gaji 12 Juta
per Bulan dan Memilih Jual Gorengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi
dambaan setiap orang. Setiap penerimaan PNS selalu diserbu ribuan
pelamar. Tapi tidak demikian bagi Agus Sujana (54). Dia memilih
mengundurkan diri lalu berjualan gorengan dan pengecer koran.
Meninggalkan gaji jutaan serta “uang sampingan&” yang menggiurkan.
EKO SETIONO, Bandung
Keputusan Agus tersebut bahkan dianggap “gila” oleh rekan kerjanya.
Padahal, dia sudah terbilang nyaman di posisi staf Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Pringsewu, Lampung. Kepada Pasundan Ekspres
(Jawa Pos Group), Agus Sujana mengaku tak pernah menyesal mundur dari
PNS sejak tiga tahun lalu.
Sebab, dia optimis dengan penghasilan dari berdagang gorengan dan koran
di Jalan Raya Lembang, Bandung Barat, tetap akan bisa menghidupi istri
dan ketiga orang anaknya. Namun, bukan berarti tanpa pertimbangan dan
proses panjang saat dirinya memilih menjalani wirausaha. Ketika pulang
kampung, ia sempat jadi cemoohan rekan sekerja Agus di Pringsewu.
“Sekarang saya lebih nyaman dengan sehari-hari berdagang. Walau hasilnya
pas-pasan tapi alhamdulillah cukup untuk makan dan menyekolahkan anak
hingga mereka lulus dan sudah punya pekerjaan sendiri,” katanya, Senin
(6/2).
Agus
menceritakan, dirinya mulai merantau dari Bandung pada tahun 1980-an
untuk melanjutkan sekolah dan lulus tahun 1984 di SMEA 13 Jakarta Pusat.
Singkat cerita, setelah lulus sekolah ia bekerja di perusahaan
kontruksi baja di daerah Cilegon dari tahun 1987-2008. Ketika ada
kesempatan mendaftar PNS, ia langsung lulus dengan penempatan kerja di
Pemkab Tulang Bawang Lampung.
“Setelah dari Tulang Bawang, tiga tahun kemudian saya pindah ke Pemkab
Pringsewu. Di bagian Penanaman Modal, saya hanya jadi staf biasa tapi
selalu dipercaya bantu-bantu mengurus pekerjaan pimpinan,” bebernya.
Berbekal kepercayaan dari pimpinan itu, matanya terbelalak mengetahui
bagaimana praktek curang atau suap menyuap dalam pekerjaan. Jenuh dengan
situasi dan tekanan di kantornya, Agus tanpa pikir panjang langsung
putuskan keluar dari PNS.
Langkah pengunduran diri dari profesi itu betul-betul ada di luar nalar
rekan-rekan kerjanya. Bahkan tetangganya merasa Agus gila dan pikirannya
sudah tak masuk akal. Banyangkan saja, di luar gaji bulanan ia masih
bisa mendapat uang ‘panas’ dari kantornya sebesar Rp 10 juta yang
diterima per triwulan.
“Di luar gaji pokok PNS sekitar Rp 2,2 juta, saya selalu dapat setoran
uang dari sana sini di tiap dinas yang ingin menggolkan proyek atau
program kegiatan. Walau hasil yang didapat sangat lumayan tapi keputusan
untuk resign dari PNS sudah bulat, ingin penghasilan lebih halal,”
lanjut pria kelahiran 9 Agustus 1962 ini.
Sesudah resign dari PNS, dia masih punya warisan tanah lalu dijual untuk
modal buka koperasi. Tapi koperasi macet di tengah jalan, modal Rp 200
juta dari uang penjualan tanah habis semua.
Selepas itu Agus belum putus asa. Saat ada temannya yang mengajak
bergabung mengurus koperasi, ia langsung tertarik. Lagi-lagi, karena
tidak sreg dengan keyakinannya ia mundur dari pengurus koperasi dan
banting setir jadi pedagang gorengan sejak akhir tahun 2015 lalu.
“Saya mulai berdagang gorengan sejak akhir tahun 2015, kalau jadi
pengecer koran baru dilakukan awal tahun ini. Sehari-hari penghasilan
tak tentu, paling tinggi sekitar Rp 150 ribuan,” tuturnya. Dengan
keputusan itu Agus merasa lebih tenang. Pendapatan yang ia dapatkan
lebih halal untuk keluarganya.
sumber :
http://nkriterkini123.blogspot.com/2017/02/kisah-inspirasi-muak-selalu-melihat.html#
Komentar
Posting Komentar